Rabu, 26 Mei 2010

Rahasia Di Balik Umur 40 Tahun...

بسم الله الرحمن الرحيم

Untuk Yang Mendambakan Keluarga Sakinah
DI BALIK USIA 40 TAHUN
Oleh: Muzayyin Abdul Wahab

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Rabbi, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". [QS. Al Ahqaf/46:15].

-1-
Mencapai umur empat puluh tahun bagi seorang anak manusia adalah suatu kenikmatan yang besar dari Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Dan jika umur lebih panjang dari itu, tentulah merupakan kenikmatan yang lebih besar lagi. Itupun jika digunakan untuk ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala dan Rasululloh Sallallahu 'Alaihi wa Sallam, Alhamdu lillahi Rabbil 'alamin.
Umur empat puluh tahun menurut konsep Qurani adalah tonggak yang teramat penting dalam perjalan hidup dan kehidupan manusia (al-Ahqaf /46:15). Tonggak ini dapat menjadi lebih terasa urgensinya lagi manakala kita membaca hadits Nabi yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi. Hadits tersebut menyatakan bahwa umur rata-rata ummat Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah antara 60 sampai 70 tahun.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرُ أُمَّتِي مِنْ سِتِّينَ سَنَةً إِلَى سَبْعِينَ سَنَةً (رواه الترمذي)
Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda : Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun (HR. Tirmidzi)

Tentu harus dipahami bahwa ada diantara manusia yang umurnya melebihi 70 tahun. Begitu juga sebaliknya, ada yang meninggal saat umurnya belum memasuki 40 tahun -bahkan ketika bayi sekalipun-.

-2-
Apa arti semua ini? Wallahu A'lam bisshawwab; bisa diambil kesimpulan bahwa dengan memasuki umur empat puluh tahun seorang anak Adam pada dasarnya telah melampaui lebih dari 2/3 umurnya. Oleh karena itu, patutlah masing-masing manusia melakukan muhassabah (koreksi diri) secara jujur. Apakah dengan sisa umurnya dia akan mampu mencapai negeri tujuan dengan selamat dan memberikan harapan kebahagiaan hakiki dalam kehidupan sesudah matinya? Inilah satu pertanyaan amat mendasar yang patut menjadi renungan bagi setiap orang, terutama yang telah mencapai usia empat puluh tahun.
Jika dilihat dari umur pernikahan pada umumnya, saat usia 40 tahun, seseorang telah menjalani kehidupan rumah tangga sekitar lima belas tahun (jika rata-rata pernikahan pada umur dua puluh lima tahun), dan sudah hadir bersamanya sejumlah anak sebagai buah pernikahannya. Sementara itu, biasanya dari sisi ekonomi seseorang pada usia tersebut telah mencapai kemapanan hidup secara material dan status ekonomi maupun sosial yang baik. Begitu juga bila ditinjau dari sisi fisik, pada usia itu seseorang telah mencapai 'kesempurnaan pertumbuhannya'; dan mungkin juga grafik pertumbuhannya mulai menurun.
Ibarat sebuah perjalanan jauh katakanlah misalnya, dari Jakarta menuju kota Semarang, sang musafir telah mencapai lebih dari 2/3 jarak tempuh, sudah berada di sekitar kota Pekalongan. Apakah langkah yang tersisa betul-betul bisa mengantarkannya sampai ke kota tujuan; Semarang. Atau sebaliknya, langkah yang diayunkannya membelokkannya dan menjauhkannya dari tujuan, na'udzu billahi min dzalik!

-3-
Ketika mencapai umur 40 tahun atau mencapai lebih dari 2/3 umur di dunia seseorang harus sering melakukan perenungan, sebagaimana dituntunkan surat al-Ahqaf /46 ayat 15 di atas :

1. …. وَتَوَجُّهٍ صَادِقٍ إِلَى اللهِ تَعَالَى بَعْدَ فَناءِ اْلكَثِيْرِ مِنَ اْلعُمُِر وَ لَمْ يَبْقَ مِنْهُ إِلاَّ قَلِيْلٌ ؟ هَلْ مِنْ عَزْمٍ أَكِيْدٍ
Adakah tekad yang kuat dan arah yang benar menuju Allah, setelah berlalu sebagian besar umur dan tidak tersisa kecuali sedikit?
2. هَلْ مِنْ تَفَكُّرٍ فِى عَظِيْمِ النِّعَمِ اَّلتِيْ أَسْبَغَهَا اللهُ ؟
Adakah pemikiran serius tentang besarnya ni’mat Allah?
3. هَلْ مِنْ عَزِيْمَةٍ مُتَجَدِّدَةٍ لِلتَّزَوُّدِ بِاْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ ؟
Adakah tekad yang selalu terbaharui untuk berbekal diri dengan amal shaleh?
4. هَلْ مِنْ يَقْظَةٍ عَالِيَةٍ لِلْعِنَايَةِ بِِِاْلأَبْنَاءِ وَ مُسْتَقْبَلِهِمْ ؟
Adakah kesadaran tinggi untuk peduli terhadap anak-anak dan masa depan mereka?
5. أَلْمِ يَحِنِِ اْلوَقْتُ لِلتَّوْبَةِ النَّصُوْحِِ ؟
Belum datangkah waktu untuk segera bertaubat?
6. أَلَـمْ يَرْغَبْ فِى دَوَامِ اْلإِسْتِقَامَةِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ وَ تَعَالِيْمِهِ الشَّامِلَةِ اْلمُتَكَامِلَةِ
Tidakkah ingin senantiasa istiqamah dalam Islam dan ajaran-ajarannya yang amat mencakup dan sempurna ?

Dr. Annas Hassan Karzun seorang alumni Universitas Ummul Qura, Makkah al-Mukarramah, mengupas tuntas masalah ini dalam sentuhan kalbu dari percikan pemikiran yang amat menggugah. Melalui kitab: Taujihaat qur'aniyah li sinnil arba'in yang diterjemahkan dan diterbitkan dengan judul Life begins 40 Dalam Perspektif Islam. Belasan kitab telah disusun Penulis ini. Kitabnya yang paling utama adalah Tazkiyyatu Nafs, yang merupakan hasil desertasi doktornya, telah terlebih dahulu diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Berdasarkan Panduan Qur'ani penulis menjelaskan langkah-langkah strategis yang harus diambil seseorang ketika melampaui usia 40 tahun, bahkan semestinya diambil secara sangat serius. Mengingat kematian seseorang merupakan sebuah kepastian dan hanya Allah Subhaanahu wa Ta'ala Yang Maha Tahu kapan waktunya:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati... (Ali Imron/3 : 185)

Seorang penyair yang bijak berkata:
تَعَدَّدًتِ الأَسبَابُ وَالمَوتُ وَاحِدُ #
وَ مَن لَم يَمُت بِالسَّيفِ مَاتَ بِغَيرِهِ #

Bermacam-macam sebab kematian
Dan kematian itu sendiri Satu
Siapa yang tidak mati karena pedang,
Dia pasti mati dengan sebab yang lainnya

Langkah-langkah strategis yang diambil seseorang ketika melampaui usia 40 tahun berdasarkan surat al-Ahqof /46 ayat 15 sebagai berikut :

1. الْحِرْصُ عَلَى شُكْرِ النِّعَمِ
Bersungguh-sungguh dalam syukur ni’mat
2. اْلمُسَارَعَةُ إِلَى اْلعَمَلِ الصَّالِحِ
Bersegera melakukan amal shaleh
3. اْلإهْتِمَامُ بِالذُّرِّيَّةِ الصَّالِحَةِ
Peduli terhadap keturunan shaleh
4. اْلتَّوْبَةُ النَّصُوْحُ
Taubat yang sesungguh hati
5. اْلإِسْتِقَامَةُ فِي اْلإِسْلاَمِ
Konsisten dalam ber-Islam

Mengingat urgensi kupasan kitab ini, patut kiranya kitab ini menjadi bacaan dan acuan penting bagi semua, terutama yang dengan seizin Allah Ta'ala mendekati atau mencapai umur 40 tahun. Jangan kiranya terlambat melakukan langkah-langkah strategis guna menyongsong masa depannya, masa depan yang pasti terjadi. Dengarkanlah peringatan dini al-Quranu al-Kariim:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". [Al-Hasyr/59: 18].

Wallahu A'lam bisshawab.

1 komentar: